Tujuan awal orang ingin berpengetahuan adalah menjadi tau. Setelah tau kemudian memiliki sifat arif dan bijaksana dalam bertindak. Berangkat dari sini mulailah orang berfikir tentang banyak hal dari yang mikro sampai yang makro. Berfikir tentang sesuata yang terjangkau dan terlihat sampai pada hal yang luas dan kosmik. Bahkan berfikir sampai pada bidang yang tidak terjangkau lagi oleh indra. Inilah manusia yang selalu melahirkan rasa ingin tau.
Pengetahuan kemudian berkembang sejalan dengan kebutuhan manusia. Pada satu titik melahirkan diksi sains yang kita kenal sampai saat ini. Sains sangat dekat dengan istilah teknologi dalam kehidupan manusia. Sains pun kemudian berkembang lagi menjadi sesuatu yang semakin kompleks dan kemudian menjadi Sains Modern.
Ada pertanyaan mendasar pada Keberadaan Sains Modern ini.
Pertama) Apakah Sains Modern Akan Tetap Ada?
Kedua) Apakah yang dapat membuat keberadaan Sains Modern akan tetap ada?
Agar membantu pemahaman pembaca kami ringkas Ya.
Sains atau pengetahuan, awalnya muncul dan mampu berdiri karena ada tujuan yang jelas dan dibutuhkan. Sains mampu meyakinkan manusia akan manfaatnya bagi kehidupan manusia dan alam.
Sains ataupun Sains Modern dapat diartikan sebagai proses yang menghasilkan Produk. Sangat banyak produk yang telah dihasilkan. Hampir setiap hari kita melihat berbagai produk hasil buatan dari Sains Modern. Baik di negara kita atau dibelahan dunia lain.
Inilah yang menjadi kunci bahasan kita Apakah produk Sains Modern saat ini betul-betul bermanfaat untuk kehidupan manusia (kebutuhan primer)? Atau mungkin hanya sebuah keinginan atau angan-agan atau bahkan sesuatu yang merusak namun dikemas bagus sehingga indah terlihat.
Coba pikirkan kembali!
Kita sebagai manusia perlu berfikir kembali (refleksi) manakah produk yang memang kita butuhkan untuk kehidupan. Di level kebutuhan mana kita harus hidup? Primer, Sekunder, Tersier, atau Kuarterner.
Ketidakjelasan atau adanya ambiguitas manfaat suatu produk menjadi pilar berkembangnya Sains Modern.
Ingat!
Sains Modern akan kehilangan eksistensinya jika ia menghasilkan produk yang bersifat ambigu. Atau ia akan ditinggalkan saat menghasilkan produk yang bias manfaat atau bahkan efek merusaknya lebih besar.
Penulis.